Sejak berabad-abad lalu, emas telah dipandang sebagai objek bernilai tinggi oleh banyak kelompok masyarakat di dunia. Penting untuk diketahui bahwa emas itu sendiri tidak memiliki nilai - emas hanyalah sebongkah batu yang berkilau. Nilai emas berasal dari fakta (yang agak membingungkan) bahwa semua orang setuju bahwa emas memiliki nilai tertentu, dan oleh karena itu emas dianggap berharga. Alasan mengapa orang-orang memilih emas daripada objek lainnya itu penting untuk dipahami - karena emas memiliki karakteristik tertentu yang menjadikannya ‘penyimpan nilai’ (store of value) yang lebih baik dari objek lainnya:
Pertama, emas bersifat langka. Artinya, jumlah emas terbatas (hanya ada sekian emas di dunia - jika terlalu banyak maka semua orang dapat memilikinya dan emas tidak akan memiliki nilai apapun). Emas juga bersifat lunak (emas dapat dicairkan dan dibentuk ke berbagai unit kecil seperti koin, dan yang lebih penting ketika Anda mengubah bentuknya menjadi unit-unit yang lebih kecil, ia tidak akan kehilangan nilainya - tidak seperti berlian). Emas juga stabil dan tidak mengalami degradasi, gampang dikenal dan susah ditiru (dibuat tiruan yang palsu). Bitcoin memiliki semua karakteristik yang sama seperti emas.
Jumlah Bitcoin terbatas (hanya ada jumlah tertentu yang akan diproduksi), Bitcoin dapat dipecah menjadi unit-unit lebih kecil tanpa kehilangan nilai unit tersebut (1 Bitcoin = 100,000,000 Satoshi - unit terkecil dari Bitcoin, sama seperti cents di Dollar atau pennies di Pounds, sehingga kita dapat membeli kurang dari satu Bitcoin), teknologi Bitcoin juga stabil dan tidak akan mengalami degradasi, juga tidak mungkin dapat dibuat Bitcoin palsu. Di samping itu, tidak seperti emas, Anda dapat memindahkan Bitcoin kemanapun di dunia dalam hitungan menit, terlepas dari jumlah Bitcoin tersebut. Itulah mengapa orang menyebut Bitcoin sebagai emas digital, namun emas digital yang lebih baik.