Hal tersebut membuat mereka terkenal dengan keberanian mengungkapkan jumlah investasi yang dimilikinya dalam aset spekulatif. Bitcoin memang telah berkembang sangat pesat. Menurut laporan Fortune, saat Winklevosses pertama kali berinvestasi, cryptocurrency ini hanya bernilai US$ 120 atau setara Rp 1,62 juta per koin, jauh berbeda dari nilai saat ini yang mencapai US$ 11.000 lebih per koin. Artinya terjadi kenaikan hingga 9.000 persen.
Terlepas dari kontroversi seputar investasi jangka panjang pada Bitcoin, Winklevosses bersaudara mengatakan bahwa mereka berkomitmen terhadap bisnis mata uang digital ini."Kami tidak akan menjual Bitcoin, kami akan melakukan investasi jangka panjang," jelas Cameron kepada CNN Money pada 2015."Jika saat ini Bitcoin dipandang sebagai sesuatu yang lebih baik daripada emas, atau aset seperti emas, maka ia bisa dimiliki oleh para miliarder dalam kapitalisasi pasar. Kami yakin ini adalah kemungkinan yang sangat nyata," ujar Tyler kepada CNN Money.
Winklevoss bersaudara adalah mantan atlet cabang olahraga mendayung. Mereka bertanding pada Olimpiade Beijing 2008 dalam cabang dayung beregu.Cameron dan Tyler lulus dari Harvard University pada tahun 2004 silam dengan gelar sarjana BA di bidang ekonomi. Kemudian, mereka melanjutkan pendidikan magister dengan gelar MBA di Oxford University, lulus tahun 2010.
Namun, miliarder baru ini masih harus menempuh perjalanan yang panjang untuk bisa menyaingi pesaing lama mereka. Pada Senin kemarin, Zuckerberg, masuk sebagai salah satu orang terkaya di dunia, dengan nilai kekayaan mencapai US$ 72,2 miliar atau setara Rp 976,5 triliun.
Sumber : regional kompas