Mata uang virtual tertekan mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street dengan indeks saham Dow Jones turun lebih dari 1.000 poin pada Senin waktu setempat. Penurunan bursa saham AS terjadi sejak akhir pekan lalu. Indeks saham Dow Jones merosot 666 poin pada Jumat pekan lalu.
Masalah terhadap mata uang digital terjadi sejak Desember. Otoritas bursa saham Amerika Serikat (AS) dan FBI mulai menindak dugaan kecurangan penggalangan dana oleh sejumlah perusahaan mata uang virtual dan pelaku pasar. Regulator juga memperhatikan dan memperingatkan investor mengenai potensi penipuan.
Peneliti mata uang virtual Universitas Cambridge, Garrick Hileman menuturkan, sejumlah bank besar juga menarik mata uang virtual yang tidak diterbitkan oleh pemerintah. Sejumlah bank melarang pembelian mata uang virtual pakai kartu kredit antara lain Morgan Chase, Bank of America, dan Citigroup.
"Serentetan berita buruk terus berlanjut untuk mata uang virtual. Dengan sejumlah bank mengumumkan larangan pembelian mata uang virtual dengan kartu kredit," ujar dia seperti dikutip dari laman CNN Money, Selasa (6/2/2018).
Di Asia, mata uang virtual begitu populer. China dan Korea Selatan termasuk aktif memperdagangkan mata uang virtual, dan kini mulau turun.
Mata uang virtual mulai bergejolak pada awal 2018 seiring kekhawatiran pembatasan terhadap mata uang virutal, dan rumor mengenai larangan potensial di India. Bitcoin termasuk mata uang vitrual yang paling dikenal dan bergerak sangat volatile pada 2017. Harga bitcoin hampir berada di posisi US$ 20.000 sebelum terjun pada Desember.
Mengutip CNBC, nilai bitcoin turun ke level terendah dalam dua bulan. Nilai mata uang virtual tersebut sentuh posisi US$ 6.147,30, dan terendah sejak pertengahan November. Bahkan kini sudah di bawah level US$ 6.000 berada di kisaran US$ 5.995.Hileman menuturkan, kenaikan dramatis pada tahun lalu juga berkontribusi terhadap sejumlah tekanan terhadap mata uang virtual seperti ethereum.
Selengkapnya : http://bisnis.liputan6.com/read/3262334/wall-street-tertekan-nilai-bitcoin-kembali-jatuh