Pengertian Fintech
Era teknologi merupakan sebuah era di mana kehidupan dan aktivitas masyarakat akan lebih mudah dan efektif dikarenakan peran dunia digital. Salah satu jenis startup yang mulai naik daun adalah pada bidang Fintech. Fintech adalah sebuah sebutan yang disingkat dari kata ‘financial’ dan ‘technology’ di mana artinya adalah sebuah inovasi di dalam bidang jasa keuangan.
Inovasi yang ditawarkan Fintech sangat luas dan dalam berbagai segmen, baik itu B2B (Business to Business) hingga B2C (Business to Consumer).
Beberapa contoh bisnis yang tergabung di dalam Fintech adalah:
-Proses jual beli saham,
-Pembayaran,
-Peminjaman uang (lending) secara peer to peer,
-Transfer dana,
-Investasi ritel,
-Perencanaan keuangan (personal finance),
-Dan lain Sebagainya.
Fintech mempengaruhi kebiasaan transaksi masyarakat menjadi lebih praktis dan efektif. Fintech pun membantu masyarakat untuk lebih mudah mendapatkan akses terhadap produk keuangan dan meningkatkan literasi keuangan.
Klasifikasi Fintech
Fintech terbagi dari beberapa Klasifikasi, diantaranya yang sangat terkenal yaitu :
#1 CrowdFunding dan Peer to Peer Lending
Pada Klasifikasi ini Fintech bertujuan untuk mempertemukan investor dengan pencari modal, Disamping itu Fintech pada klasifikasi ini berguna juga untuk melakukan penggalangan Dana massal secara online yang bertujuan untuk digunakan dalam kegiatan organisasi, amal, dan kegiatan bermanfaat lainnya. Contoh penggalangan Dana melalui website Fintech yaitu www.kitabisa.com
Dengan demikian semua kegiatan dapat dilakukan 100% secara online, sehingga akan menciptakan efesiensi yang baik. Sistem pendanaan seperti ini pun sudah di regulasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
#2 Market Agregator
Pada klasifikasi ini Fintech berperan sebagai pembanding produk-produk yang ada pada beberapa jasa keuangan. Fintech akan mengumpulkan data-data produk dari beberapa perusahaan finansial sebagai rekomendasi yang dapat digunakan untuk pilihan pengguna.
#3 Risk and Investment Management
Klasifikasi Fintech ini memiliki manfaat bagi para investor untuk memilih produk-produk investasi yang tepat dan menguntungkan, serta management resiko yang terukur. Contoh Fintech pada klasifikasi ini seperti perusahaan Investasi Saham, Perdagangan Bitcoin, Dan lain sebagainya yang tentunya bisa dilakukan secara Online.
#4 Payment Gateway, Clearing, dan Escrow
Pada klasifikasi ini Fintech memfokuskan dan memposisikan diri sebagai perantara bagi para pembeli dan penjual. Fintech ini bertujuan untuk melindungi para pengguna dari transaksi penipuan yang marak terjadi secara online. Contoh Fintech pada klasifikasi ini seperti : Tokopedia, Buka Lapak, Shoope, Flip, dan lain sebagainya.
Manfaat Fintech
Keberadaan Fintech sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat ekonomi. Perpaduan antara efektivitas dan teknologi memiliki dampak positif bagi masyarakat pada umumnya. Terdapat beberapa manfaat adanya Fintech di lingkungan masyarakat, manfaat pertama yaitu,
Fintech dapat membantu perkembangan baru di bidang startup teknologi yang tengah menjamur. Hal ini dapat membantu perluasan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi tersebut mendatangkan manfaat kedua yaitu peningkatan taraf hidup masyarakat. Fintech dapat menjangkau masyarakat yang tidak dapat dijangkau oleh perbankan konvensional.
Manfaat lainnya adalah meningkatkan perkembangan aplikasi Bitcoin maupun Teknologi Blockchain. Meskipun tidak memiliki akun bank, pengguna Bitcoin dapat dengan mudah bertransaksi dengan mudah dan praktis. Jika anda tertarik untuk mencoba berinvestasi perdagangan Bitcoin, anda bisa langsung mengunjungi PT BITCOIN INDONESIA.
Selain itu, Fintech juga dapat meningkatkan ekonomi secara makro.Kemudahan yang ditawarkan oleh Fintech dapat meningkatkan penjualan e-commerce.
Manfaat terakhir yang paling dapat dinikmati oleh masyarakat besar adalah penurunan bunga pinjaman. Dengan transparansi Fintech, peminjam dana tidak perlu takut terjerumus dengan bunga tinggi para lintah darat.