Jika seseorang ingin tahu tentang blockchain dan cryptocurrency, sekarang ada perusahaan keuangan yang membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan eksposur terhadap investasi ini. "Blockchain memiliki potensi untuk menjadi teknologi yang benar-benar mengganggu yang dapat mengubah cara semua jenis kegiatan ekonomi ditangani," kata Jim Sinegal, analis ekuitas senior di Morningstar.
"Mengabaikan blockchain saat ini seperti mengabaikan internet 30 tahun yang lalu," tambahnya. “Kami akan melihat banyak keberhasilan dan kegagalan, hal-hal yang terjadi pada 2018, 2019 yang tidak selalu mencerminkan seluruh masa depan blockchain dan teknologi terdesentralisasi,” kata Sinegal.
Ada sekitar 10 dana termasuk dana yang diperdagangkan di bursa dan reksa dana yang menawarkan beberapa paparan terhadap blockchain. Meskipun Securities and Exchange Commission saat ini tidak mengizinkan dana tersebut untuk berinvestasi langsung di cryptocurrency seperti bitcoin.
Beberapa dari dana tersebut juga berinvestasi di perusahaan besar yang bekerja secara langsung dengan blockchain, seperti IBM, yang mencoba membangun dirinya sebagai pemimpin dengan teknologi ini, dan Overstock.com, yang menerima bitcoin untuk pembayaran. "Tidak jelas berapa persen dari bisnis IBM yang bahkan terhubung dengan teknologi ini pada saat ini," kata Icten.
Indonesia pun sudah mulai terbuka akan teknologi Blockchain ini. Walau saat ini Mata Uang Virtual Cryptocurrency belum disahkan sebagai alat pembayaran, Akan tetapi pemerintah memperbolehkan kepemilikan mata uang Kripto sebagai asset investasi yang tentunya resiko ditanggung masing-masing penggunannya. Di Indonesia sendiri telah berdiri Perusahaan besar yang bergerak di bidang perdagangan asset investasi Mata uang kripto yaitu PT BITCOIN INDONESIA.