Trading strategi teknikal adalah tentang membalikkan bagian hasil dari persamaan risiko-hasil agar berpihak pada Anda. Untuk hal ini, indikator adalah seperangkat alat berguna yang dapat membantu Anda mendapatkan hasil positif.
Apa itu Indikator?
Dalam analisis teknikal, indikator digunakan untuk memperkirakan arah pasar. Mereka adalah sebuah perhitungan matematis yang menggunakan histori harga, volume, ataupun kombinasi dari keduanya. Indikator adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari analisis teknikal dan diletakkan pada grafik harga ataupun di bawahnya. Indikator biasanya menguji kembali histori harga dan volume untuk mengujii efektivitasnya dalam memprediksi arah pasar di masa depan.
Indikator teknikal dapat diklasifikasi menjadi 4 kategori:
- Tren adalah arah umum dari pergerakan harga sebuah aset. Indikator -tren berupaya untuk mengidentifikasi tren pasar dan menunjukkan zona potensi “beli” dan “jual”. Rata-Rata Bergerak Simpel / Simple Moving Average (SMA) dan Rata-Rata Bergerak Eksponensial / Exponential Moving Average (EMA) adalah dua indikator tren yang terpopuler.
- Indikator Momentum mengukur laju perubahan harga aset. Indikator momentum yang sering digunakan adalah Osilator Stokastik, Relative Strength Index (RSI), dan William’s %R.
- Indikator Volume berguna untuk memastikan kekuatan tren harga. Kurangnya konfirmasi terkadang menyebabkan reversal harga. Indikator volume yang paling populer antara lain On Balance Volume (OBV), Accumulation-Distribution, dan Money Flow Index (MFI).
- Indikator Volatilitas mengukur ayunan perubahan harga aset. Periode pasar dengan volatilitas tinggi biasanya diikuti dengan fase volatilitas lebih rendah, dan sebaliknya. Bollinger Bands, Average True Range (ATR), dan Keltner Channels adalah contoh dari indikator volatilitas.
Indikator teknikal memberikan trader kerangka kerja realistis untuk pengambilan keputusan. Bukan sekadar membeli dan menjual berdasarkan firasat dan rumor, indikator adalah pendekatan analisis yang lebih matematis. Dengan memperhatikan tren harga, momentum, volume, dan volatilitas, trader bisa mendapatkan perspektif lebih dalam tentang bagaimana harga dapat berubah, dan dapat menjadi dasar untuk masuk atau keluar dari sebuah posisi.
Mengapa Indikator Berguna?
Indikator teknikal adalah alat analisis yang investor dan trader gunakan untuk meneliti harga masa lalu dan memprediksi aksi harga pasar di masa depan. Analisis fundamental menggunakan laporan ekonomi untuk menyusun strategi, sedangkan trader teknikal umumnya hanya mengandalkan indikator untuk membantu mereka menafsirkan pasar finansial. Tujuan utama indikator teknikal adalah untuk mengidentifikasi potensi “beli” dan “jual” pada grafik harga.
Sebagai contoh, persilangan antara dua Simple Moving Average biasanya diikuti dengan perubahan tren dan merupakan salah satu sinyal trading teknikal paling dasar. Dengan meletakkan rata-rata bergerak pada grafik harga, trader dapat menemukan area tempat arah tren mungkin akan berubah.
Bentuk analisis teknikal lanjutan adalah menggunakan “strategi” untuk menentukan aturan masuk dan keluar. Strategi trading teknikal adalah serangkaian peraturan yang menentukan bagaimana trading akan dibuka dan ditutup. Biasanya, strategi menggunakan satu indikator atau lebih untuk berfokus pada area yang berpotensi memberikan hasil lebih tinggi dari biasanya.
Keunggulan utama dalam menggunakan strategi berbasis indikator dalam trading dan investasi adalah teknik ini dapat mengurangi kemungkinan proses pengambilan keputusan yang dipengaruhi oleh emosi.
Apa Kekurangan dari Indikator?
Kesalahan yang paling umum dilakukan trader pemula adalah menggunakan terlalu banyak indikator untuk mendapatkan sinyal “beli” dan “jual”. “Semakin banyak, semakin baik” mungkin memang benar dalam aspek kehidupan yang lain, namun prinsip ini tidak selalu berlaku pada trading.
Menggunakan terlalu banyak indikator dapat menggiring Anda pada “kelumpuhan analisis”. Studi menunjukkan bahwa dengan membatasi jumlah indikator paling banyak 5 indikator akan dapat membantu Anda mengoptimalkan hasil trading.
Kesalahan pemula lainnya adalah menggunakan banyak indikator yang berfokus pada karakter perubahan harga yang sama, seperti momentum. Hal ini dapat menyebabkan sinyal yang tidak bermanfaat.
Sebaiknya trader memilih indikator yang dapat saling menyeimbangkan tanpa memberikan hasil yang tidak bermanfaat. Contohnya, strategi yang bermanfaat mungkin menggunakan indikator tren dan indikator momentum untuk menghasilkan sinyal masuk trade.
Pemikiran Tentang Indikator
Ada ratusan indikator teknikal yang dirancang untuk membantu Anda memahami kondisi pasar yang selalu berubah. Walau demikian, terkadang kita menggunakan terlalu banyak indikator atau menggunakannya secara tidak efisien. Kita sangat perlu memahami batasan yang ada dalam menggunakan kinerja masa lalu untuk memprediksi harga masa depan. Untuk mendapatkan manfaat optimal dari alat analisis yang menakjubkan ini dan meraih kesuksesan, kita harus menghindari informasi yang berlebihan dan belajar untuk mengoptimalkan indikator.